? ??????????????Emo Stuff? ????? ?? ???Rating: 4.8 (27 Ratings)??19 Grabs Today. 4955 Total Grabs. ??????P
review?? | ??Get the Code?? ?? ??????????????????????????????? ??????Argyle Solutions? ????? ?? ???Rating: 5.0 (1 Rating)??14 Grabs Today. 1210 Total Grabs. ??????Preview?? | ??Get t BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Monday, August 31, 2009

Komunikasi Nonverbal


Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya,
bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.


Jenis-jenis komunikasi nonverbal


1) Komunikasi objek
Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek.
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk
stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.


2) Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.


3) Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality)


4) Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal,
kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.


5)Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.








Friday, August 7, 2009

"Mereka Juga Mahu...."






mereka ini hidup melarat, tidak cukup makan minum..














kasihan mereka....









inilah warna kehidupan mereka...

" Awas, Membawa Padah"



Bekas Penagih yang sedang menjalani salah satu
rawatan tradisional untuk berhenti ambil dadah...






Hanya seronok di minda mereka waktu ini....


Salah satu contoh bahananya DADAH !!!!






Kempen Anti Dadah di negara ini.






Habiskan duit dengan benda yang akan
merosakkan diri sendiri ...








tidak mengira jantina lagi....sesiapa sahaja
boleh terpedaya...



"Lihatlah Kearah Mereka......."


Masih ada tempat berlindung sebegini di zaman ini..
hanya ini untuk berteduh dan berlindung...
Masih mampukah rumah ini untuk bertahan??

"Mangsa Yang Tidak Bersalah"

salah seorang mangsa kekejaman oleh pihak
yang tidak berprikemanusiaan.....


masih dalam ketakutan, trauma dengan penderitaan
hitam yang telah berlaku....

Wednesday, August 5, 2009

Social Functioning

Living up to the expectations that are made of an individual by that person’s own self, by the immediate social environment, and by society at large. These expectations, or functions, include meeting one’s own basic needs and the needs of one’s dependents and making positive contributions to society.

Human needs include phsyical aspects (food, shelter, safety, health car, protection), personal fullfilment(education, recreation, values, asthetics, religion, and accomplishment), emotional needs, ( a sense of belonging, mutual caring, and companionship) and an adequate self-concept ( self-confidence, self-esteem, confidency) (Barker,2003, p.403)

Types of Social Functioning

1. Effective social functioning
Understandably, competent systems activate personal, interpersonal, and instituional resources to deal with problems, issues and needs. Adaptive systems recognive their problems and take the necessary steps to resolve them, for example, individuals who are able to adjust successfully to stress resulting from life transitions such as marriage and divorce, parenting, the death of love one, or retirement.

2. At-risk social functioning
They are vulnerable to specific problems, although such problems have yet to surface. In other words, identifiable conditions exist that could have a negative impact on social functioning. Such as unemployment. Alcohol and drug abuse, and illness, place children at risk for abuse and neglect.

3. Difficulties in social functioning
Problems becomeso exacerbated that the ability to cope is diminished or the systemsis immobilized and unable to initiate a change process. Such as in depression and loneliness, criminal offenders, child abuse and anymore.

Tuesday, August 4, 2009

"Rakyat Didahulukan, Pencapaian Diutamakan"

Kebajikan sosial dalam konteks “Satu Malaysia”


“Satu Malaysia” adalah satu gagasan bagi memupuk perpaduan di kalangan rakyat Malaysia yang berbilang kaum, berteraskan beberapa nilai-nilai penting yang seharusnya menjadi amalan setiap rakyat Malaysia. Dalam erti kata lain, “Satu Malaysia” digagaskan sebagai satu formula yang akan membantu memastikan aspirasi negara, iaitu Wawasan 2020 tercapai jika ia diterapkan ke dalam sanubari rakyat dan diamalkan oleh setiap lapisan masyarakat. Manakala menurut Skidmore (1997:3) pula, kebajikan sosial adalah sebagai satu sistem perkhidmatan sosial dan institusi yang tersusun dan terancang, direka untuk membantu individu dan kumpulan untuk mencapai taraf kualiti hidup yang standard, memperbaiki hubungan sosial dan perseorangan yang akhirnya membolehkan mereka membina kapasiti dan meningkatkan kesejahteraan hidup yang harmoni berdasarkan kepada keperluan keluarga dan masyarakat. Ini bermakna, kebajikan sosial dalam konteks Satu Malaysia akan bakal terlaksana sekiranya dapat menyatupadukan dan bersikap adil kepada semua masyarakat berbilang kaum di Negara ini, kemudian berusaha untuk meningkatkan keupayaan diri untuk membantu antara satu sama lain meningkatkan taraf kualiti hidup masing-masing, meningkatkan kefungsian sosial dan hidup aman harmoni. Ini dipanggil “keadilan sosial”, yang bermaksud semua rakyat Malaysia akan terbela dan tiada mana-mana pihak akan dipinggirkan. Keadilan ini mestilah mengambil kira taraf kemajuan kaum-kaum yang berada pada tahap yang berbeza .Selain itu, Satu Malaysia juga bertujuan untuk menyemarakkan semula semangat perpaduan dan persaudaraan di kalangan rakyat Malaysia. Iaitu dengan mengamalkan sikap penerimaan di kalangan rakyat berbilang kaum, di mana sesuatu kaum menerima keunikan kaum yang lain seadanya agar dapat kita hidup bersama dalam keadaan saling hormat menghormati sebagai rakyat dalam satu negara. Oleh itu, jika ini terlaksana, maka diharapkan kebajikan rakyat Satu Malaysia dari segi punca pendapatan, tempat tinggal, taraf pendidikan, taraf kesihatan, keselamatan awam, dan taraf kualiti hidup yang lebih baik akan tercapai hendaknya.

Fasilitator Yang Baik

'Pemudah cara atau fasilitator bermaksud menjadikan sesuatu supaya jadi mudah. Memudah cara juga bermaksud menggalakkan individu lain berusaha dan mengawal bagi mencapai sesuatu. Proses memudah cara memerlukan kemahiran kepemimpinan dalam pencerapan klinikal, menimbulkan persoalan, bertindak, membuat ulang kaji, menerima pakai pendapat dan menganalisis maklumat.' (Hashim Fauzy: 2000).

Fasilitator atau pemudah cara adalah seorang insan yang istimewa yang diberi kepercayaan dan tanggungjawab menjalankan tugasnya dengan rajin dan amanah. Dia mampu berinteraksi dengan baik dan berfikiran terbuka serta peka terhadap sebarang perubahan peribadi dan reaksi.

Fasilitator atau pemudah cara adalah seorang insan yang istimewa yang diberi kepercayaan dan tanggungjawab menjalankan tugasnya dengan rajin dan amanah. Keprihatinannya juga sangat tinggi. Dia memerhati dan menganalisis setiap perbuatan dan tingkah laku ahli kumpulannya. Dia mampu berinteraksi dengan baik dan berfikiran terbuka dan peka terhadap sebarang perubahan peribadi dan reaksi. Dia pandai melayan kumpulannya. Melalui air mukanya dan gayanya dia sentiasa menggalakkan kliennya supaya terus bercerita dengan cara bersahaja.

Antara ciri-ciri fasilitator yang baik adalah:-

1) Pemangkin
Pemudah cara atau fasilitator akan bertindak sebagai pemangkin dalam proses kumpulan. Dia menjadi penggerak, merangsang dan mendorong kumpulan yang ditanganinya. Sesiapa pun boleh menjadi seorang fasilitator asal saja dia komited dengan tugasnya. Umur atau usia bukan ukuran, begitu juga dengan jantina dan kelulusannya. Perkara yang penting ialah, seorang fasilitator sudah dilatih dengan selok-belok kefasilitatoran. Terdapat ramai fasilitator lelaki dan wanita yang baik. Ciri-ciri sebagai seorang fasilitator yang berkesan harus dimiliki oleh seorang fasilitator yang berwibawa.


2) Kemahiran Komunikasi
Kemahiran komunikasi diumpamakan seperti minyak pelincir. Membentuk gelungan komunikasi dalam perbincangan akan mencetuskan suasana perbincangan yang lebih terbuka, mesra dan berterus-terang kerana mesej dapat difahami dengan jelas.

3) Kemahiran Mendengar
Fasilitator juga wajar membentuk kemahiran mendengar dalam proses melayan di samping bijak mengenal pasti isu dan memberi maklum balas. Antara panduan mendengar ialah mendengar secara aktif, menggunakan pertembungan mata, dengar pada semua orang dan tidak takut meminta penjelasan atau bertanya.

4) Pandai Mengurus Emosi
Selain kemahiran komunikasi, seorang fasilitator yang bijak dan matang mampu mengawal dan menguruskan emosinya. Justeru itu, fasilitator harus meningkatkan kecerdasan emosi bagi membina ketajaman berfikir, menilai diri dan memperkaya daya juang.